BANDA ACEH – Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (USK) baru-baru ini menyelenggarakan kuliah umum yang menghadirkan sosok inspiratif dari industri otomotif dunia, Ir. Nandi Juliyanto. Ia menjabat sebagai Presiden Direktur PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), sebuah perusahaan yang memiliki pengaruh besar dalam industri otomotif di Indonesia.
Kuliah umum ini bukan hanya sekadar kesempatan untuk berbagi ilmu, tetapi juga menegaskan peran penting USK sebagai salah satu mitra strategis perusahaan otomotif terkemuka. Salah satu fasilitas unggulan yang telah ada adalah Laboratorium Toyota Production System (TPS), yang merupakan satu-satunya di wilayah Sumatera, yang tentunya mendukung pengembangan ilmu pengetahuan di bidang teknik.
Relevansi Pendidikan dan Industri Otomotif
Pendidikan memiliki peranan penting dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten. Dalam acara tersebut, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kemitraan dan Bisnis USK, Prof. Taufiq Saidi, mengungkapkan rasa bangganya terhadap kolaborasi yang terjalin dengan pihak Toyota. Ia berharap hubungan ini akan memunculkan berbagai peluang baru di masa depan.
Nandi juga merupakan contoh nyata dari keberhasilan perjalanan karir yang dapat dicapai oleh alumni-institusi pendidikan di Indonesia. Dengan latar belakang yang kuat, ia menjadi orang kedua dari Indonesia yang menduduki posisi puncak di Toyota, yang menunjukkan bahwa bangsa ini memiliki potensi yang besar di bidang industri global.
Investasi dan Keberhasilan Toyota di Indonesia
Salah satu poin menarik dari kuliah umum itu adalah penjelasan mengenai investasi yang telah dilakukan oleh Toyota di Indonesia, yang mencapai lebih dari Rp100 triliun. Ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk memperkuat posisi mereka di pasar domestik. Selain itu, keberhasilan Toyota dalam merencanakan ekspor unit ke-3 juta pada tahun ini mencerminkan daya saing yang kuat di pasar global.
Nandi juga membagikan dua prinsip inti yang menjadi pilar dalam produksi mereka: Just in Time dan Jidoka. Prinsip Just in Time memastikan setiap komponen diproduksi sesuai kebutuhan, sehingga mengurangi pemborosan. Sementara itu, Jidoka menekankan pentingnya kualitas dan kekuatan manusia dalam proses otomatisasi. Dua prinsip ini bisa menjadi pedoman bagi industri lain dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas produk.
Dengan melihat bagaimana Toyota memperlakukan SDM dan memanfaatkan teknologi, menjadi jelas bahwa mereka bukan hanya fokus pada profit, tetapi juga memperhatikan konstribusi mereka kepada masyarakat dan lingkungan. Hal ini pun sejalan dengan harapan masyarakat Aceh, yang memiliki pandangan positif terhadap merek ini. Menurut Prof. Taufiq, masyarakat Aceh menganggap bahwa jika bukan Toyota, berarti bukan mobil sejati.