BANDA ACEH – Dalam Islam, mencari nafkah bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan bagian penting dalam membangun keberkahan dalam hidup. Di dalam hadis, Rasulullah ﷺ mengungkapkan bahwa “Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya, maka ia serupa dengan mujahid di jalan Allah.” (HR. Ahmad). Bahkan, harapan dan keutamaan dari nafkah yang diberikan kepada keluarga diyakini lebih besar nilainya dibandingkan dengan memberikan infak kepada orang lain (HR. Muslim).
Saat membahas tentang nafkah, penting untuk menyadari bahwa semuanya ini wajib diperoleh melalui cara yang halal. Nafkah yang berasal dari sumber yang tidak halal tidak hanya membawa dosa tetapi juga menghilangkan keberkahan dan merusak jiwa seseorang. Rasulullah ﷺ menegaskan dalam sabdanya, “Setiap daging yang tumbuh dari yang haram, maka neraka lebih pantas menyentuhnya.” (HR. Tirmidzi).
Peringatan dari Allah dalam Al-Qur’an juga mengingatkan kita untuk “Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…” (QS. At-Tahrim: 6). Hal ini menunjukkan betapa pentingnya rezeki yang kita bawa pulang ke rumah, tidak hanya untuk kehidupan duniawi, tetapi juga untuk keselamatan kita di akhirat.
Pentingnya Mencari Nafkah yang Halal
Ustadz Adi Hidayat pernah menekankan bahwa rezeki itu jelas telah ditentukan oleh Allah, namun cara kita memperoleh suatu rezeki akan sangat berpengaruh pada keberkahannya. “Kalau kamu mengambil milik orang lain, itu sama saja menyulitkan dirimu sendiri. Rezeki itu akan tetap dikembalikan kepada yang berhak,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa usaha, syukur, dan tawakal adalah kunci untuk memastikan bahwa rezeki yang kita terima benar-benar membawa kebaikan.
Beliau mengutip firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 172 yang berbunyi, “Wahai orang-orang beriman, makanlah dari rezeki yang baik-baik…” Ini menunjukkan bahwa rezeki halal bukan sekadar tentang materi, tetapi juga berkaitan dengan sumber keberkahan dalam hidup kita. “Bayangkan, belum keluar dari rumah, rezeki sudah menjemput kita. Itu terjadi karena keberkahan dari Allah atas usaha dan doa yang kita lakukan,” jelas Ustadz Adi Hidayat.
Dampak Nafkah Haram dan Keberkahan Hidup
Ada banyak dampak negatif dari nafkah yang diperoleh melalui cara yang tidak halal. Di antaranya adalah doa yang tidak terkabul, ibadah yang tidak diterima, hati menjadi gelap, keluarga menjadi sering bertengkar, anak-anak menjadi durhaka, bahkan kesehatan pun akan terganggu. Nafkah haram dapat diibaratkan sebagai racun yang samar-samar merusak generasi berikutnya.
Oleh karena itu, penting untuk ditekankan bahwa keberkahan bukan ditentukan oleh seberapa banyak harta yang kita miliki, melainkan bagaimana cara kita mendapatkan dan menggunakan harta tersebut. Harta halal, meskipun sedikit, akan memberikan rasa cukup dan menenangkan hati. Sebaliknya, harta haram walaupun berlimpah dapat menjerumuskan kita pada kesengsaraan.
Dalam menjalani kehidupan, kita perlu menyadari bahwa pencarian nafkah yang halal adalah salah satu cara untuk mendapatkan ridho Allah serta menciptakan kehidupan yang berkah. Menerapkan prinsip-prinsip ini dalam setiap aspek hidup, terutama dalam mencari rezeki, akan membantu kita tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan duniawi tetapi juga untuk memelihara kesejahteraan spiritual kita dan keluarga.