BANDA ACEH – Peringatan Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) 2025 bukan sekadar seremoni tahunan.
Bagi Cut Intan Dewi, guru SMAN 3 Banda Aceh dan Pembina OSIS, momen ini adalah pengingat penting bahwa anak-anak Aceh perlu ruang untuk berkembang kreatif, berani, dan percaya diri.
Peran Penting Pendidikan dalam Pembentukan Karakter
Pendidikan di Aceh memiliki peran yang sangat vital dalam membentuk karakter generasi muda. Menurut Cut Intan, kegiatan seperti REALISTIG VII menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis. Di sini, siswa tidak hanya diajarkan teori dan rumus, tetapi juga bagaimana menjadi individu yang kreatif dan berani mengambil risiko.
Statistik menunjukkan bahwa daerah yang menginvestasikan lebih banyak dalam pendidikan cenderung memiliki masyarakat yang lebih maju. Hal ini sejalan dengan pandangan Cut Intan tentang pentingnya mendukung pendidikan holistik. Ia berpendapat bahwa guru masa kini tidak hanya berfungsi sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai fasilitator yang menginspirasi siswa untuk mengembangkan potensi diri mereka.
Mendorong Kreativitas dan Kepercayaan Diri di Kalangan Siswa
Selain itu, Cut Intan menggarisbawahi pentingnya kegiatan di luar akademik untuk membentuk kepercayaan diri siswa. Kegiatan di REALISTIG VII memberikan ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi bakat dan minat mereka. Misalnya, melalui berbagai lomba dan pertunjukan kreatif, siswa didorong untuk tampil dan bersaing di tingkat yang lebih tinggi.
Ini bukan hanya tentang prestasi akademis, tetapi juga bagaimana siswa dapat menjadi lebih siap menghadapi dunia luar. Dengan dukungan dari berbagai pihak—termasuk pemimpin daerah—diharapkan pendidikan di Aceh dapat terus maju dan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat. Harapan Cut Intan agar pemimpin Aceh tidak melupakan bahwa investasi terbesar adalah pendidikan, menjadi resonansi kuat untuk masa depan yang lebih baik.