MEDAN – Pada sebuah pertemuan yang dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sumatera Utara, H. Ahmad Qosbi, Forum Zakat (FOZ) Sumatera Utara melakukan audiensi yang bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi dalam pengelolaan zakat. Pertemuan ini berlangsung di Asrama Haji Medan pada hari Jumat, 4 Juli 2025.
Pertemuan ini tidak hanya sekadar seremonial, tetapi juga momen yang strategis untuk membahas berbagai perkembangan zakat, infak, dan sedekah di wilayah Sumatera Utara. Dalam konteks ini, kolaborasi antara lembaga zajat dan instansi pemerintah menjadi hal yang sangat vital.
Peran Forum Zakat dalam Pemberdayaan Masyarakat
FOZ Sumut, yang dipimpin oleh Ketua Sulaiman, menyampaikan rasa syukurnya atas kerjasama yang telah berlangsung dengan Kemenag. Komitmen untuk menjalin kemitraan ini diharapkan bisa menjadi landasan untuk pengembangan lebih lanjut. “Alhamdulillah, kami bersyukur atas segala dukungan yang telah diberikan,” ungkap Sulaiman.
Komitmen ini juga meliputi kebutuhan mendasar akan sertifikasi para amil zakat. Menurut Sulaiman, sertifikasi ini sangat penting untuk meningkatkan profesionalitas amil dalam mengelola dana zakat. Dengan adanya sertifikasi, diharapkan para amil dapat bertindak lebih profesional dan transparan dalam pengelolaan zakat, infak, dan sedekah.
Dukungan Kemenag dan Inovasi dalam Gerakan Zakat
Menanggapi proposal sertifikasi amil, H. Ahmad Qosbi menyatakan dukungannya dan menekankan pentingnya sertifikasi dalam berbagai profesi. “Kami akan mengagendakan kegiatan sertifikasi amil untuk meningkatkan kinerja dan kredibilitas pengelola zakat,” ujarnya. Ini menunjukkan betapa seriusnya Kemenag dalam mendukung inovasi dalam pengelolaan zakat di Sumatera Utara.
Selain sertifikasi, Ahmad Qosbi juga mendorong adanya inovasi dalam penggalangan zakat. Ia menekankan pentingnya komunikasi untuk menggalakkan kebiasaan bersedekah. “Kita memiliki potensi zakat yang sangat besar di sini, dan kita perlu membiasakan masyarakat untuk berinfak, bahkan dengan nominal kecil, asalkan dilakukan secara rutin. Sebuah program rutin bisa saja berbentuk ajakan untuk menyisihkan lima ribu rupiah setiap bulan,” tambahnya.
Di akhir pertemuan, Ahmad Qosbi memberikan motivasi kepada penggiat zakat untuk terus berinovasi dan saling mendukung. “Saya berharap semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan zakat tidak pernah merasa lelah, terus gali ide-ide baru dan jangan pernah kehilangan semangat,” pesannya.