BANDA ACEH – Kegiatan akademik berorientasi sosial semakin banyak dicari untuk memperkuat hubungan antara universitas dan masyarakat. Salah satunya adalah program yang baru diluncurkan oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry yang mengusung tema “Kampung Inggris” di Kota Sabang baru-baru ini. Program ini hadir sebagai upaya nyata untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris masyarakat setempat dan memperkuat citra Sabang sebagai destinasi wisata unggulan.
Program ini bukan hanya sekadar kegiatan semata; ia merupakan sinergi antara tiga perguruan tinggi yang menunjukkan kekuatan kolaborasi di dunia pendidikan. Dengan melibatkan mahasiswa dari UIN Mataram dan STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, UIN Ar-Raniry mengajak banyak pihak untuk bersinergi dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia.
Inisiatif Unggulan untuk Masyarakat
Inisiatif ini melibatkan 42 mahasiswa dari berbagai latar belakang yang akan ditempatkan di tiga kawasan strategis pariwisata Sabang: Kota Atas, Gampong Iboih, dan Pelabuhan Balohan. Dengan begitu, partisipasi aktivis mahasiswa dalam program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang besar terhadap masyarakat lokal.
Ketika membuka diskusi mengenai program ini, penting untuk diingat bahwa penguasaan bahasa Inggris akan membuka banyak peluang. Data menunjukkan bahwa di era globalisasi, kemampuan bahasa asing menjadi salah satu keterampilan penting yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja. Masyarakat yang fasih berbahasa Inggris dapat lebih leluasa dalam mempromosikan daerah mereka kepada wisatawan mancanegara, sehingga dapat meningkatkan jumlah pengunjung dan, pada gilirannya, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Dukungan dari Pihak Terkait
Program ini mendapatkan sambutan positif dari Wakil Wali Kota Sabang, yang menyatakan dukungannya terhadap upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Ia menekankan bahwa masyarakat yang terampil dalam berbahasa asing akan lebih efektif dalam memperkenalkan keindahan dan potensi wisata di wilayah tersebut.
Selanjutnya, peran pihak akademis dalam merespons kebutuhan masyarakat menggarisbawahi pentingnya kontribusi pendidikan tinggi dalam pembangunan daerah. Diharapkan, kegiatan seperti ini akan terus berlanjut dan menjadi model yang dapat diterapkan oleh perguruan tinggi lainnya. Hal ini menunjukkan komitmen lembaga pendidikan dalam menjembatani kesenjangan antara teori dan praktek dalam pengabdian masyarakat.
Dengan partisipasi aktif mahasiswa dan bimbingan dari para dosen, program ini tidak hanya memberi manfaat bagi peserta, tetapi juga bagi masyarakat luas. Selain itu, para mahasiswa akan mendapatkan pengalaman berharga dalam menerapkan teori yang mereka pelajari di bangku kuliah ke dalam konteks nyata di masyarakat. Hal ini menjadi nilai tambah bagi mereka di dunia kerja di masa depan.
Pada akhirnya, “Kampung Inggris” bukan sekadar program untuk belajar bahasa Inggris, tetapi merupakan langkah signifikan dalam memperkuat identitas dan potensi pariwisata Kota Sabang serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Adalah harapan bahwa kerjasama ini dapat berlanjut dan menghasilkan berbagai inovasi positif dalam pendidikan dan pengembangan masyarakat.