BANDA ACEH – Sebanyak 82 guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kabupaten Pidie mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Perpustakaan Sekolah yang digelar selama empat hari, mulai Jumat (11/7/2025) hingga Senin (14/7/2025).
Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) dan Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Pelatihan ini menjadi wadah bagi para guru untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam pengelolaan perpustakaan yang efektif, guna menunjang proses belajar mengajar di sekolah.
Pentingnya Peran Guru dalam Literasi Sekolah
Perpustakaan di sekolah tidak harus hanya menjadi tempat penyimpanan buku. Sebaliknya, keberadaannya harus mampu menjadi sumber pengetahuan dan literasi bagi siswa. Dalam pelatihan ini, peserta diajak untuk memahami bagaimana mengubah perpustakaan menjadi pusat belajar yang dinamis. Menurut data, siswa yang aktif menggunakan perpustakaan menunjukkan peningkatan kinerja akademis yang signifikan.
Saifuddin, Plt Kepala Kantor Kemenag Pidie, menekankan bahwa tugas guru PAI sangat penting dalam menciptakan suasana perpustakaan yang menarik. “Guru harus mendorong minat baca dan menyusun materi keagamaan yang kontekstual,” ungkapnya. Dengan pendekatan ini, para siswa diharapkan memiliki kebiasaan membaca yang dapat mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan.
Strategi Pengelolaan Perpustakaan yang Efektif
Salah satu fokus dalam Bimtek ini adalah bagaimana mengimplementasikan transformasi digital dalam pengelolaan perpustakaan. Mukhtaruddin, Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan, menyatakan bahwa digitalisasi bukan hanya sekadar pilihan, melainkan kebutuhan di era modern ini. “Perpustakaan harus menyediakan akses informasi selama 24 jam agar tetap relevan dengan perkembangan zaman,” ucapnya. Dengan demikian, siswa dapat mengakses informasi kapan saja dan di mana saja tanpa harus terbatas pada jam sekolah.
Selain itu, pengetahuan mengenai pengelolaan koleksi buku dan media informasi yang tepat juga menjadi poin penting. Melalui pelatihan ini, guru-guru diharapkan dapat memanfaatkan teknologi untuk mengelola perpustakaan secara lebih efisien. Dengan menggunakan software perpustakaan yang tepat, pengelolaan buku dan informasi bisa dilakukan dengan lebih sistematis.
Gerakan literasi menjadi salah satu pilar utama dalam mendukung pendidikan saat ini. Sekretaris DPW AGPAII Aceh, Muhammad Yani, menegaskan bahwa program ini adalah bagian dari pengembangan kompetensi guru PAI. “Kami mendorong guru PAI menjadi motor penggerak literasi sekolah melalui pengelolaan perpustakaan sesuai standar nasional,” tuturnya. Sinergi antara perguruan tinggi dan sekolah adalah kunci dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik.