BANDA ACEH – Dalam situasi kompleks yang melibatkan kasus kematian Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan, nama Misri Puspita Sari mencuat sebagai salah satu tersangka. Meskipun demikian, terdapat aspek dari kehidupan Misri yang belum sepenuhnya terungkap ke publik.
Dikenal hanya sebagai tersangka, bagi ibunya, Lita Krisna, Misri adalah anak sulung yang memiliki karakter yang kuat, penuh dedikasi, dan berperan sebagai penopang keluarga sedari usia muda. Bagaimana sosoknya di luar berita formal ini?
Kepedulian dan Tanggung Jawab Sejak Dini
Misri tidaklah asing dalam dunia yang penuh tantangan. Sejak masa kecilnya, dia telah menunjukkan mandiri dan berbagai prestasi. Ia pernah menjadi Duta OJK dan berpartisipasi dalam ajang kepemimpinan pelajar nasional, mewakili Provinsi Jambi. Namun, ia lebih memilih untuk bekerja keras demi keluarga, terutama setelah kehilangan sang ayah.
“Dia memikirkan masa depan adik-adiknya. Misri berkorban dengan menolak berbagai tawaran beasiswa untuk bisa menyekolahkan mereka,” ujar Lita. Dari pengalaman ini, kita dapat melihat betapa besar tanggung jawab yang dipikul Misri dan komitmennya untuk keluarganya. Perjuangannya bukan sekadar ambisi pribadi, melainkan sebuah pengabdian yang tulus.
Pergulatan dan Keputusan Sulit
Seiring waktu, Misri beranjak dewasa dan merantau ke Jakarta untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Meskipun berada jauh dari rumah, ia tetap menjaga komunikasi dengan keluarganya. Setiap hari, Misri menghubungi ibunya, menunjukkan betapa pentingnya hubungan keluarga baginya.
Saat mendapat tawaran pekerjaan di Lombok, dia tidak terburu-buru mengambil keputusan. Misri menghubungi ibunya untuk meminta restu, memastikan langkahnya tepat dalam konteks keluarganya. Keputusan ini tidak hanya mengenai dirinya, tetapi juga tentang bagaimana dia bisa membantu pendidikan adik-adiknya lebih lanjut.
Namun, kabar buruk datang saat dia menerima pemberitahuan sebagai tersangka. “Saat kami menerima surat dari kepolisian, kami sangat terkejut. Prosesnya terasa tidak manusiawi, karena surat tersebut dikirim melalui jasa ekspedisi,” ungkap Lita. Situasi ini menambah ketegangan dan kebingungan dalam keluarga.
Setelah menerima kabar tersebut, Misri sempat menghubungi ibunya dengan suara penuh emosi, dan setelah itu, komunikasi tersendat. Tindakan itu menjadi titik balik yang membuat keluarganya bertanya-tanya tentang keadaan anak sulung mereka.
Kisah Misri adalah cerminan dari banyaknya individu yang berjuang dalam kesulitan demi keluarga. Tanggung jawab dan pengorbanan menjadi tema penting yang bisa diambil dari perjalanan hidupnya. Setiap keputusan yang diambilnya mengindikasikan sebuah dedikasi yang tinggi untuk masa depan keluarganya.