BANDA ACEH – Sejumlah dosen dan tenaga kependidikan di Lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Ar-Raniry Banda Aceh mengikuti workshop Virtual Reality (VR) yang diadakan pada Senin, 22 Juli 2025. Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam menerapkan teknologi mutakhir dalam dunia pendidikan.
Seiring dengan perkembangan zaman, banyak institusi pendidikan yang berusaha meningkatkan kualitas pembelajarannya dengan memanfaatkan inovasi teknologi. Workshop ini bertujuan untuk menjadikan VR sebagai model pembelajaran yang efektif dan signifikan. Apakah Anda pernah membayangkan bagaimana teknologi bisa merubah pengalaman belajar menjadi lebih interaktif?
Penerapan Teknologi Virtual Reality dalam Pendidikan
Workshop ini menjadi momentum bagi FTK UIN Ar-Raniry untuk mengeksplorasi potensi VR dalam lingkungan akademik. Teknologi VR menawarkan pengalaman immersive yang dapat menarik perhatian mahasiswa. Dengan menggunakan VR, mahasiswa dapat merasakan pengalaman belajar yang lebih dekat dengan realitas, membuat pemahaman materi menjadi lebih mendalam.
Dalam diskusi, terdapat berbagai insight mengenai spesifikasi perangkat yang dibutuhkan serta aplikasi terkait yang dapat mendukung proses praktikum bagi mahasiswa. Penggunaan media seperti ini tidak hanya akan mengubah cara kita belajar, tetapi juga membuat proses tersebut menjadi lebih menarik. Data menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis teknologi modern mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar mahasiswa.
Persiapan Dosen dan Tenaga Kependidikan dalam Menggunakan VR
Untuk memastikan keberhasilan penerapan VR di lingkungan akademik, penting bagi dosen dan tenaga kependidikan untuk dibekali pengetahuan dan keterampilan yang cukup. Dalam workshop ini, dijelaskan pentingnya pelatihan bagi pengajar agar mereka siap menggunakan teknologi ini secara efektif.
Wakil Dekan II FTK UIN Ar-Raniry, Samsul Kamal, menekankan perlunya media pembelajaran yang mampu menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan. Hal ini sejalan dengan kurikulum berbasis outcome based education yang semakin relevan di era digital saat ini. Penggunaan VR bukan sekadar alat, tetapi juga sebuah pendekatan inovatif yang mampu merubah cara pandang mahasiswa terhadap pembelajaran.
Panitia mendatangkan Jaka Prayuda, Ketua Pusat Riset dan Pengabdian Masyarakat dari STMIK Triguna Dharma Medan, sebagai narasumber berpengalaman. Melalui pengalaman dan keahliannya, workshop ini telah menghasilkan sejumlah model pembelajaran yang bervariasi, sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing program studi. Metode ini diharapkan menjadi pendorong bagi dosen dalam merancang kurikulum yang lebih interaktif dan relevan.
Dengan segala upaya ini, diharapkan output dari workshop dapat melahirkan pendekatan baru dalam proses pembelajaran di FTK UIN Ar-Raniry. Ini adalah kesempatan untuk meraih predikat unggul yang layak dimiliki oleh lembaga pendidikan dan dosen di perguruan tinggi. Potensi VR dalam pendidikan memang luas, dan sudah saatnya kita menggali lebih dalam untuk memanfaatkannya demi masa depan pendidikan yang lebih baik.