BANDA ACEH – Dalam menjaga inflasi daerah, Aceh Besar melangkah strategis untuk memastikan kestabilan pasokan dan harga Bahan Pokok Penting (Bapokting). Hal ini menjadi fokus utama pemerintah daerah agar masyarakat tidak terbebani oleh kenaikan harga kebutuhan sehari-hari.
Kemitraan dengan daerah sekitar menjadi salah satu solusi. Misalnya, Kabupaten Aceh Tengah yang kaya akan sumber daya alam pangan, terutama cabe merah, akan diajak bekerja sama. “Kami berharap dapat segera menandatangani MoU dengan Pemkab Aceh Tengah mengenai pasokan pangan ini,” terang M. Ali, Asisten II Sekdakab Aceh Besar, dalam pernyataan di Kota Jantho.
Strategi Menjaga Keseimbangan Pasokan Pangan
Pemerintah Aceh Besar merasa perlu mengambil langkah proaktif setelah menerima arahan dari Sekjend Kemendagri, Tomsi Tohir. Dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang dilakukan secara virtual, turut hadir unsur Forkopimda dan Anggota TPID Aceh Besar. Pada rapat tersebut, Kemendagri menyampaikan bahwa Aceh merupakan provinsi kedua setelah Sumatera Utara yang mengalami kenaikan Indeks Pangan Harian (IPH) yang dipicu oleh kenaikan harga cabe merah, bawang merah, dan beras.
Walaupun saat ini Aceh Besar masih terpantau aman dalam harga atau IPH, langkah preventif tetap harus dilakukan. Pemerintah daerah diharapkan mampu menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga Bapokting, agar kebutuhan pokok masyarakat tetap terjamin. Untuk itu, program stabilisasi harga beras melalui Sistem Pangan Hasil Pertanian (SPHP) terus dilakukan, sehingga harga beras dapat kembali stabil.
Pemanfaatan Lahan untuk Kemandirian Pangan
Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setdakab Aceh Besar, Darwan Asrizal, juga mendorong masyarakat agar lebih aktif dalam memanfaatkan lahan mereka. Ia mengajak masyarakat untuk menanam bahan pangan di pekarangan atau lahan terlantar yang selama ini tidak dimanfaatkan. “Dengan menanam cabe, tomat, bawang, dan sayuran, kita bisa berkontribusi dalam menjaga kestabilan harga pangan,” ujarnya.
Tak hanya itu, program ini bisa meningkatkan pendapatan masyarakat. Masyarakat dengan lahan terbatas juga dianjurkan untuk melakukan gerakan tanam sayuran menggunakan pot atau polibag. Hal ini bukan hanya membantu perekonomian keluarga, tetapi juga meningkatkan ketahanan pangan di Aceh Besar secara keseluruhan.
Dengan berbagai langkah strategis ini, Aceh Besar berusaha untuk tidak hanya menangani inflasi, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. Upaya kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat diharapkan menjadi solusi efektif untuk masalah pangan yang dihadapi saat ini.