BANDA ACEH – Peristiwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi baru-baru ini di kawasan Saree, Gampong Sukamulia, Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, menunjukkan betapa pentingnya kesiapan dalam penanggulangan bencana. Kebakaran yang dilaporkan terjadi pada Rabu (2/7/2025) ini menjadi perhatian serius bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar dan masyarakat setempat.
Berdasarkan informasi yang diterima, kebakaran dimulai sekitar pukul 11.35 WIB, di mana laporan pertama datang dari seorang personel Polisi Kehutanan (Polhut) yang sedang bertugas di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Pocut Meurah Intan. Tindakan cepat dari tim Damkar Pos Saree merupakan langkah penting yang dapat mencegah meluasnya kebakaran.
Kesiapan Tim Penanggulangan Bencana dalam Menghadapi Kebakaran
Kesiapan tim pemadam kebakaran merupakan salah satu kunci utama dalam menangani kebakaran hutan. Sejak menerima laporan, tim Damkar langsung bergerak cepat ke lokasi yang dilaporkan. Kalaksa BPBD Aceh Besar, Ridwan Jamil, menekankan bahwa kecepatan respon dalam situasi darurat sangat menentukan. Ia mengatakan, “Begitu menerima laporan, tim Damkar Pos Saree langsung dikerahkan ke lokasi untuk melakukan upaya pemadaman.” Ini menunjukkan bahwa koordinasi yang baik antara institusi yang terkait sangat diperlukan.
Di lokasi kebakaran, tim Damkar menemukan bahwa estimasi luas lahan terbakar mencapai sekitar satu hektare, terutama di daerah hutan pinus. Hal ini mengindikasikan potensi kerugian yang tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada keanekaragaman hayati di sekitar area yang terbakar. Ridwan Jamil menegaskan bahwa kebakaran ini diduga akibat ulah oknum yang membuka lahan dengan cara membakar. Ini adalah tindakan yang melanggar hukum dan sangat berisiko bagi lingkungan.
Tantangan dan Solusi dalam Proses Pemadaman Kebakaran
Proses pemadaman kebakaran memiliki tantangan tersendiri, terutama di lokasi yang sulit dijangkau. Tim Damkar BPBD Aceh Besar harus menghadapi medan yang sulit, di mana titik api berada jauh dari akses kendaraan pemadam kebakaran. Untuk menjangkau area terbakar, petugas harus menyambung selang hingga 100 meter, suatu usaha yang menguras tenaga dan waktu. Meski demikian, semangat dan dedikasi petugas patut diacungi jempol.
“Meski akses sulit, petugas kami tetap berupaya maksimal. Dengan dukungan personel Polhut dan masyarakat sekitar, api berhasil dipadamkan pada pukul 14.25 WIB,” ungkap Ridwan Jamil. Tidak adanya korban jiwa dalam kejadian ini adalah sebuah keberuntungan, dan ini menunjukkan pentingnya kerjasama antara pihak berwenang dan masyarakat dalam menangani situasi darurat.
Kejadian ini juga menjadi pengingat bahwa pencegahan lebih baik daripada penanganan. BPBD Aceh Besar terus melakukan edukasi kepada masyarakat terkait bahaya pembukaan lahan dengan cara membakar. Ridwan Jamil menyampaikan, “Kami imbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga kawasan hutan. Jangan membuka lahan dengan cara membakar, apalagi di musim kemarau seperti sekarang.” Sisi edukasi yang kuat akan sangat membantu dalam mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.