BANDA ACEH – Dalam dunia hukum, terdapat sejumlah kasus yang sering kali menuai sorotan publik, terutama jika berkaitan dengan figur yang memiliki hubungan dekat dengan kekuasaan. Salah satu contoh yang kini tengah diperbincangkan adalah dua tokoh yang dikaitkan dengan Presiden RI, yang hingga saat ini masih terbelit masalah hukum.
Kasus yang melibatkan mereka dilihat sebagai cerminan ketidakadilan dalam penegakan hukum. Sebuah pertanyaan muncul: mengapa penegakan hukum tampak mandek dan penuh kejanggalan, sementara mereka memiliki kedekatan dengan pihak berkuasa?
Kasus Silfester Matutina dan Posisi Yuk yang Kontroversial
Silfester Matutina, seorang tokoh yang sebelumnya dijatuhi vonis 1 tahun 6 bulan penjara karena penghinaan terhadap mantan Wakil Presiden, hingga hari ini belum menjalani hukumannya. Ironisnya, alih-alih menempuh hukuman, ia malah diangkat sebagai Komisaris Independen di sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di pangan.
Sementara itu, banyak pihak yang mengungkapkan keprihatinan atas situasi ini. Menurut mantan Sekretaris Kementerian BUMN, keberadaan Silfester yang masih berstatus terpidana namun tetap menduduki jabatan strategis menunjukkan adanya masalah dalam penegakan hukum. Masyarakat pun berhak bertanya: apakah hukum berlaku untuk semua orang, atau hanya untuk mereka yang memiliki kekuasaan?
Kasus Ade Armando: Kompleksitas Hukum yang Tak Kunjung Usai
Menyusul kasus Silfester, terdapat juga Ade Armando yang terbentur proses hukum. Ia sempat menjadi sorotan sejak 2017 ketika mengalami dugaan ujaran kebencian yang juga membawanya ke ranah hukum. Meskipun ada langkah hukum untuk menghentikan penyidikan, keputusan pengadilan justru memperbolehkan kasus ini untuk dilanjutkan.
Namun, hingga kini, tidak ada kemajuan berarti yang terlihat dalam penanganan kasus Ade. Minimnya transparansi dari aparat penegak hukum memperkuat dugaan bahwa ada intervensi yang terjadi di balik layar. Masyarakat merasa khawatir jika kasus ini masih tergantung tanpa kejelasan, menciptakan kesan bahwa hukum dapat dipilih-pilih.