BANDA ACEH – Hasil seleksi Calon PPPK 2024 Tahap II yang ditentukan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) RI masih menyisakan ketidakpastian hingga kini, Rabu (16/07/2025). Pengumuman kelulusan yang seharusnya diumumkan mulai 16 Juni hingga 30 Juni 2025, ternyata belum terlihat kejelasannya.
Pertanyaan besar yang membayangi ribuan honorer di lingkungan Pemerintah Aceh adalah kapan mereka akan mendapatkan kabar terkait hasil seleksi ini. Terutama bagi honorer kategori R4, yang merupakan mereka yang telah bekerja selama minimal 2 tahun namun tidak terdata dalam database BKN, harapan untuk mendapatkan status yang lebih jelas semakin menipis.
Keberadaan Honorer R4 dan Tantangan yang Dihadapi
Honorer kategori R4 telah lamanya berkontribusi di instansi pemerintah, namun saat ini banyak di antara mereka yang merasa terabaikan. Salah satunya, seorang honorer yang enggan menyebutkan namanya, mengungkapkan bahwa ia telah mengabdi sebagai tenaga teknis sejak 2008. Dengan pengalaman kerja selama 17 tahun, ia merasa kerja kerasnya tidak diakui, terutama karena seleksi PPPK memprioritaskan honorer yang terdaftar dalam database BKN.
Dalam pandangannya, keputusan pemerintah ini menjadi langkah mundur bagi mereka yang telah bertahun-tahun mengabdi dan berkontribusi pada pelayanan publik. “Saya sudah berusaha maksimal selama ini, tetapi semua itu seolah tak berarti,” ujarnya dengan nada penuh keluh kesah. Ia menambahkan bahwa kabar mengenai kemungkinan adanya seleksi ulang bagi honorer R4 pada Juli 2025 semakin membuatnya bingung.
Perlunya Pengakuan dan Loyalitas Tenaga Honorer
Seiring berjalannya waktu, para honorer R4 yang telah lama mengabdikan diri di berbagai instansi pemerintah berhak mendapatkan pengakuan. Mereka berkontribusi dalam berbagai bidang, mulai dari administrasi, pelayanan publik, hingga dukungan teknis. Dengan banyaknya tantangan dan ketidakpastian ini, penting bagi pemerintah untuk melihat secara objektif kontribusi yang telah diberikan oleh tenaga honorer.
Berbagai rumor yang beredar mengenai proses seleksi ulang dan verifikasi data untuk honorer R4 yang dijadwalkan pada Juli hingga Agustus menjadi sebuah harapan sekaligus kecemasan. Namun, tanpa adanya informasi yang jelas dari Badan Kepegawaian Aceh, banyak dari mereka merasa tidak diperhatikan. Kegelisahan ini menjadi suara bersama di antara honorer R4 lainnya yang menantikan perhatian dan tindakan nyata dari pemerintah.
Jika pemerintah ingin membangun kepercayaan, sudah saatnya bagi mereka untuk lebih transparan dalam proses ini. Memastikan bahwa orang-orang yang telah berkontribusi panjang dalam pelayanan publik mendapatkan tempat yang layak akan menjadi langkah positif untuk memperbaiki hubungan antara pemerintah dan tenaga honorer.
Terakhir, semoga ada kejelasan dalam waktu dekat, sehingga harapan para honorer R4 bisa kembali tumbuh dan mereka bisa melanjutkan pengabdian dengan lebih tenang.