JANTHO – Dalam upaya mendukung ketahanan pangan, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Aceh, Yan Rusmanto, mengadakan kegiatan Panen Raya di Rumah Tahanan Kelas IIB Jantho. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis (17/7/2025) ini tidak hanya sekadar panen, tetapi juga merupakan langkah nyata dalam mengimplementasikan berbagai program dari Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.
Program ketahanan pangan menjadi salah satu fokus utama, yang beriringan dengan misi untuk memberdayakan masyarakat. Kegiatan ini menarik perhatian banyak pihak, termasuk Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Besar dan berbagai unsur Forkopimda, yang menunjukkan dukungan untuk inisiatif tersebut dan menegaskan pentingnya kolaborasi antara lembaga pemasyarakatan dan pemerintah daerah.
Pentingnya Ketahanan Pangan dan Peran Pemasyarakatan
Ketahanan pangan adalah salah satu aspek penting dalam mencapai kesejahteraan masyarakat. Melalui kegiatan seperti ini, Rutan Jantho berusaha menyelaraskan misinya dengan program nasional. Dalam panen kali ini, cabai dan ikan yang diolah secara mandiri oleh warga binaan menjadi simbol keberhasilan program pembinaan. Selain itu, hasil panen diberikan kepada masyarakat sekitar, yang berfungsi untuk memperkuat ikatan antara lembaga pemasyarakatan dan lingkungan sekitarnya.
Dengan mengedepankan program ketahanan pangan, Rutan Jantho tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan pangan lokal, tetapi juga membuka peluang untuk menciptakan lapangan kerja dan memberdayakan masyarakat. Yan Rusmanto menekankan bahwa, “Kegiatan panen raya ini bukan hanya tentang hasil tani dan ikan semata, tetapi juga menjadi simbol keberhasilan pembinaan dan komitmen kami dalam mendukung ketahanan pangan nasional.” Melalui pernyataannya, terlihat jelas komitmen untuk terus mendorong keberlanjutan dan pertumbuhan dalam sektor pertanian serta perikanan.
Inisiatif Lain yang Mendukung Pemberdayaan Warga Binaan
Selain kegiatan panen raya, Yan Rusmanto juga meresmikan RJ Barbershop, sebuah inisiatif yang memberikan layanan cukur rambut yang dikelola oleh warga binaan. Proyek ini bertujuan untuk membekali mereka dengan keterampilan praktis yang bermanfaat setelah kembali ke masyarakat. Dengan memberikan pelatihan dan pengalaman di dunia kerja, diharapkan mereka dapat lebih mudah beradaptasi ketika kembali ke kehidupan di luar lapas.
Yan Rusmanto menambahkan, “RJ Barbershop adalah bukti bahwa warga binaan mampu menghasilkan karya dan produktivitas bila diberi kesempatan.” Ini menunjukkan pergeseran paradigma dalam pandangan masyarakat mengenai lembaga pemasyarakatan; tidak hanya sebagai tempat penahanan, tetapi juga sebagai tempat untuk belajar dan berkembang.
Inisiatif yang diambil Rutan Jantho diharapkan dapat menjadi contoh bagi UPT Pemasyarakatan lainnya dalam mengembangkan program yang berlandaskan pada kemandirian dan kebermanfaatan. Dengan menghubungkan program pelatihan dan kegiatan produktif, mereka dapat menjadi bagian penting dalam upaya reformasi pemasyarakatan yang lebih humanis
Dalam seluruh rangkaian kegiatan ini, terlihat jelas bahwa kolaborasi antara lembaga pemasyarakatan, pemerintah daerah, dan masyarakat sangatlah penting. Sinergi ini akan menjadi kunci dalam mewujudkan pemasyarakatan yang memberikan manfaat tidak hanya bagi warga binaan, tetapi juga bagi masyarakat luas.