BANDA ACEH – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa kekayaan negara telah mencapai angka luar biasa, yaitu Rp13.692,4 triliun pada akhir tahun 2024. Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pengelolaan aset yang efektif di tangan pemerintah.
Dalam sebuah rapat kerja bersama Komisi XI DPR yang berlangsung di gedung parlemen, Jakarta, pada 14 Juli 2025, Sri Mulyani menyampaikan pentingnya pengelolaan aset negara. Ia menekankan bahwa meskipun ada tantangan di sepanjang tahun, peningkatan ini menjadi bukti nyata dari strategi yang diterapkan oleh kementerian keuangan.
Peningkatan Aset Negara yang Signifikan
Menurut Sri Mulyani, kenaikan yang mencapai 7,57 persen menunjukkan progres yang signifikan dibandingkan dengan pemerintahan sebelumnya. “Pengelolaan aset negara telah mencapai Rp13.692,4 triliun, meningkat dari catatan sebelumnya di 2023 yang sebesar Rp 13.072,8 triliun,” ujarnya. Data ini mencerminkan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan sumber daya negara, serta pertumbuhan yang lebih stabil.
Dalam konteks ini, banyak pihak yang mengaitkan kenaikan ini dengan strategi investasi yang lebih baik serta peningkatan kinerja sektor publik. Sebagai contoh, adanya perubahan dalam sistem perpajakan dan peningkatan jumlah wajib pajak menciptakan basis pendanaan yang lebih kuat bagi negara.
Defisit dan Tantangan Pendapatan Negara
Meskipun aset negara mengalami kenaikan, tidak dapat dipungkiri bahwa tantangan juga hadir, terutama dari sisi pendapatan. Sri Mulyani melaporkan bahwa total pendapatan yang dihimpun sepanjang tahun 2024 tercatat sebesar Rp 3.115,3 triliun. Sayangnya, jumlah ini lebih rendah dibandingkan dengan beban operasional yang mencapai Rp 3.353,6 triliun. Akibatnya, negara mengalami defisit sebesar Rp 238,3 triliun.
Defisit ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana pemerintah akan menutupi kekurangan tersebut. Dalam analisis lebih lanjut, Sri Mulyani menjelaskan bahwa pengelolaan yang lebih baik dan perluasan basis pajak melalui pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan negara di tahun-tahun mendatang. Dengan lebih banyak individu dan perusahaan terlibat dalam sistem perpajakan, diharapkan dapat mengurangi defisit di masa depan.
Secara keseluruhan, laporan ini menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan, strategi yang tepat mampu mendorong pertumbuhan aset negara dan meningkatkan kemampuan untuk mengelola keuangan dengan lebih baik. Isu ini perlu menjadi perhatian bagi semua stakeholder yang terlibat, karena pengelolaan keuangan yang efisien akan berdampak positif bagi ekonomi secara keseluruhan.