BANDA ACEH – Universitas Syiah Kuala (USK) melepas 2.182 mahasiswa untuk mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada lima Kabupaten yang ada di Aceh. Para mahasiswa KKN ini dilepas oleh Wakil Rektor Bidang Akademik USK, Prof Agussabti, di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, Selasa, 1 Juli 2025.
KKN tahun ini menjadi istimewa karena USK berkolaborasi dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI), dalam rangka mendorong penguatan literasi desa serta pengembangan potensi ekonomi lokal.
Peran Penting KKN dalam Pembangunan Desa
Kuliah Kerja Nyata (KKN) bukan sekadar kegiatan akademik, melainkan bagian integral dari pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berinteraksi dan berkontribusi langsung dalam pembangunan desa. Melalui KKN, mahasiswa belajar bagaimana menerapkan ilmu yang didapat di bangku kuliah ke dalam kehidupan nyata.
Melihat semakin berkembangnya tantangan yang dihadapi masyarakat desa, KKN kali ini mengusung tema “Komersial Produk Gampong dan Revitalisasi Perpustakaan Gampong”. Tema ini menunjukkan fokus pada dua aspek penting: pengembangan produk lokal dan peningkatan literasi masyarakat. Dalam konteks ini, mahasiswa berperan sebagai agen perubahan yang mampu menginspirasi dan memberdayakan masyarakat di gampong.
Strategi dan Implementasi KKN
Selama 30 hari ke depan, mahasiswa akan ditempatkan di lima kabupaten dengan rincian peserta yang bervariasi. Mereka akan berkolaborasi dengan pemerintah desa dan berbagai lembaga untuk mengembangkan potensi gampong. Salah satu fokus utama adalah komersialisasi produk lokal. Mahasiswa akan melakukan pendampingan bagi pelaku usaha di gampong untuk memperbaiki branding, pengemasan, dan pemasaran produk secara digital.
Sementara itu, revitalisasi perpustakaan gampong menjadi upaya untuk mengembalikan fungsi perpustakaan sebagai pusat informasi. Dengan melakukan pengelolaan ulang koleksi buku dan menyediakan bahan bacaan yang relevan, perpustakaan akan menjadi tempat yang lebih menarik bagi masyarakat. Program literasi digital dan kelas membaca untuk anak-anak juga akan dilakukan sebagai bagian dari usaha ini.
KKN kali ini bukan hanya sekadar pekerjaan sosial, tetapi juga menciptakan peluang bagi mahasiswa untuk belajar dari masyarakat. Melalui pengalaman langsung, mahasiswa dapat memahami dinamika sosial dan ekonomi di desa, serta mengembangkan solusi yang inovatif untuk tantangan yang ada.