BANDA ACEH – Dunia kripto memang penuh dengan janji kekayaan instan. Tidak mengherankan jika banyak orang terjebak dalam tawaran yang terlihat terlalu baik untuk menjadi kenyataan.
Di era digital saat ini, penipuan kripto semakin berkembang dengan teknik-teknik yang lebih canggih. Bahkan, banyak individu dengan pengalaman sebelumnya pun tak luput dari jerat ini. Pada tahun 2024, misalnya, tercatat lebih dari 50.000 kasus penipuan investasi kripto, yang merugikan konsumen hingga sekitar US$2,5 miliar.
Pertanyaannya, mengapa banyak orang mudah terjebak dalam penipuan kripto ini? Dalam tulisan ini, kita akan menggali aspek psikologis yang mendasari fenomena ini dan mengapa banyak yang gagal mengenali tanda-tanda bahaya. Mari kita bersama-sama melindungi diri dari rayuan manis dengan janji keuntungan instan.
Faktor Psikologis Dalam Penipuan Kripto
Salah satu faktor utama yang menyebabkan seseorang gampang terperdaya oleh penipuan kripto adalah keinginan untuk cepat kaya. Tawaran investasi yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat selalu menarik perhatian kita.
Dalam psikologi, terdapat konsep yang dikenal sebagai Scarcity Effect atau efek kelangkaan. Studi oleh Cialdini (2009) dalam bukunya “Influence: The Psychology of Persuasion” menunjukkan bahwa kelangkaan mampu memicu impulsif dalam diri individu, membuat kita lebih cenderung mengutamakan hadiah jangka pendek dibandingkan keamanan jangka panjang.
Penipuan kripto sering kali memanfaatkan sifat ini dengan menawarkan janji-janji yang sangat menggoda, seperti “investasi Anda akan berlipat ganda dalam seminggu.” Dalam situasi seperti ini, ketika peluang terlihat terlalu menguntungkan, kita cenderung mengabaikan tanda-tanda peringatan dan lebih fokus pada potensi keuntungan yang sangat besar.
Perilaku FOMO: Rasa Takut Ketinggalan
FOMO (Fear of Missing Out) atau rasa takut ketinggalan merupakan faktor psikologis lain yang kuat dalam investasi kripto. Ketika melihat orang-orang di sekitar kita memperoleh keuntungan signifikan dari investasi mereka, perasaan mengkhawatirkan kehilangan kesempatan yang sama seringkali menghantui pikiran kita.
Penipuan kripto sering sekali mengeksploitasi FOMO ini dengan menawarkan kesempatan yang “hanya berlaku terbatas.” Dengan adanya batas waktu yang diciptakan, banyak individu merasa terburu-buru untuk ikut bergabung tanpa melakukan riset atau memeriksa kebenaran suatu tawaran.
Fenomena ini menunjukkan betapa pentingnya kesadaran dan pemahaman yang lebih dalam mengenai investasi agar tidak terjebak dalam penipuan yang merugikan.
Strategi Melindungi Diri dari Penipuan Kripto
Tentu, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk melindungi diri dari penipuan kripto. Salah satunya adalah melakukan riset mendalam tentang setiap kesempatan investasi yang menarik perhatian kita. Selalu periksa latar belakang perusahaan atau individu yang menawarkan investasi.
Selain itu, penting juga untuk tetap tenang dan tidak terburu-buru membuat keputusan. Ketika suatu tawaran terlihat terlalu baik untuk menjadi kenyataan, sering kali itu memang benar adanya. Menghadapi tawaran dengan skeptis dan melakukan konsultasi dengan ahli finansial dapat mengurangi risiko terjebak dalam penipuan.
Investasi seharusnya bukan tentang seberapa cepat kita bisa kaya, tetapi tentang bagaimana mengelola uang kita dengan bijak untuk masa depan yang lebih baik.