• Hubungi Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Minggu, Juni 29, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Sinyalberita.com
  • Home
  • Aceh
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Home
  • Aceh
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Edukasi
No Result
View All Result
Sinyalberita.com
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Negara yang Hutannya Dibabat dan Tambangnya Diambil Kini Maju dan Protes Indonesia Keruk SDA

Efisiensi Meningkatkan PHK di Sektor Perhotelan
image_print

BANDA ACEH – Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, mengekspresikan keheranannya terhadap berbagai protes yang muncul saat Indonesia berupaya mengeksplorasi kekayaan alamnya. Menurutnya, hal ini merupakan langkah untuk mendapatkan nilai tambah bagi pembangunan nasional. Uniknya, pengelolaan sumber daya alam serupa bukan hanya dialami oleh Indonesia, tetapi juga oleh sejumlah negara maju yang pernah melalui fase eksploitasi sumber daya mereka sendiri untuk mencapai kemajuan.

Dalam pidatonya di Jakarta Geopolitical Forum IX, Bahlil menunjukkan bahwa banyak negara di era 40-an, 50-an, dan 60-an memiliki utang yang menggunung serta sumber daya alam yang melimpah. Di saat itu, mereka juga melakukan kebijakan pengambilan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan pembangunan. Ini seolah menunjukkan bahwa proses pengembangan ekonomi tidak selalu bersih dari eksplotasi.

Pemahaman tentang Eksploitasi Sumber Daya

Saat mengelola sumber daya alam, penting untuk memahami konteks historis yang menyertainya. Banyak negara yang pada awalnya mengekploitasi sumber daya alamnya tanpa memikirkan konsekuensi lingkungan jangka panjang. Bahlil mempertanyakan, mengapa saat ini, ketika Indonesia melakukan hal serupa demi kesejahteraan, ada suara-suara yang menentang. “Ketika negara-negara lain melakukan eksploitasi, siapa yang mengkritik mereka saat itu?” tanyanya, menggugah pemikiran tentang ketidakadilan pandangan global terhadap negara berkembang yang ingin mengambil langkah serupa.

Satu hal yang harus diingat adalah kedaulatan setiap negara dalam mengelola sumber daya alamnya. Masing-masing negara memiliki hak untuk menentukan penggunaan dan pengelolaan sumber daya alam yang ada. Hal ini menekankan bahwa setiap negara harus dihargai atas kedaulatannya tanpa intervensi dari pihak eksternal. Misalnya, negara-negara maju yang kini mengawasi dengan ketat tindakan pengelolaan sumber daya alam di negara berkembang, mestinya menyadari bahwa mereka pun pernah berada pada titik yang sama.

Menjaga Keseimbangan antara Eksploitasi dan Lingkungan

Dalam proses pembangunan, penting untuk menjaga keseimbangan antara eksploitasi sumber daya dan perlindungan lingkungan. Strategi yang bijaksana dalam pengelolaan sumber daya alam kini harus memprioritaskan keberlanjutan. Kita tidak bisa lagi mengabaikan dampak ekologis yang mungkin ditimbulkan dari kebijakan pengambilan sumber daya alam. Ada berbagai langkah yang bisa diambil, mulai dari penerapan teknologi ramah lingkungan hingga pengembangan kebijakan yang menjaga biodiversitas.

Melihat kasus-kasus di negara-negara lain, terdapat beberapa studi yang menunjukkan bagaimana negara-negara tersebut mengelola transisi menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan. Salah satunya adalah penerapan prinsip ekonomi sirkular yang mengedepankan pengurangan limbah dan peningkatan pemanfaatan sumber daya secara efisien. Dengan mengadopsi praktik ini, Indonesia bisa mendapatkan keuntungan ekonomi sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan, sehingga menjawab semua protes yang muncul terhadap eksploitasi sumber daya alam.

Dalam menutup pembahasan, setiap negara harus membangun pemahaman yang sama tentang hak dan tanggung jawab dalam mengelola sumber daya alam. Kedaulatan atas penggunaan sumber daya alam tidak hanya hak, tetapi juga tanggung jawab untuk menjaga bumi agar tetap bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya. Mari dengan bijak mengelola kekayaan alam untuk kemajuan bangsa tanpa mengorbankan lingkungan. Dengan pendekatan yang tepat, Indonesia dapat menjadi contoh dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan dan seimbang.

Previous Post

Usulan Jaksa Menjadi Penyidik Dinilai Berisiko Tinggi

Next Post

Pertimbangan Investasi Rp486 Triliun untuk Membangun Program Nuklir Iran

Kategori

  • Aceh
  • Edukasi
  • Ekonomi
  • Internasional
  • Nasional

TrendingTopic

Permendikbudristek UIN Ar-Raniry Adakan Workshop SPMI

Permendikbudristek UIN Ar-Raniry Adakan Workshop SPMI

627 Warga Iran Tewas akibat Agresi Israel, Ribuan Juga Terluka

627 Warga Iran Tewas akibat Agresi Israel, Ribuan Juga Terluka

Efisiensi Meningkatkan PHK di Sektor Perhotelan

Mohammed bin Salman Janji Wilayah Arab Saudi Tak Akan Digunakan AS-Israel Serang Iran

Pinjaman Tanpa Agunan Sampai Rp500 Juta Cicilan Mulai Rp 1 Juta per Bulan

Pinjaman Tanpa Agunan Sampai Rp500 Juta Cicilan Mulai Rp 1 Juta per Bulan

Sidebar

Sinyalberita.com

Hak Cipta © 2025 www.sinyalberita.com – Semua hak dilindungi undang-undang.

Menu Utama

  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer

Ikuti Media Social

No Result
View All Result
  • Home
  • Aceh
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Edukasi

Hak Cipta © 2025 www.sinyalberita.com – Semua hak dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In