• Hubungi Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Kamis, Agustus 14, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Sinyalberita.com
  • Home
  • Aceh
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Home
  • Aceh
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Edukasi
No Result
View All Result
Sinyalberita.com
No Result
View All Result
Home Internasional

Protes Besar di Tel Aviv, Netanyahu Dikecam Rencana Serangan ke Kota Gaza

Pengoperasian Pesawat dan Bandara PGE di Aceh Utara Resmi Dimulai oleh Mualem

TEL AVIV – Puluhan ribu warga Israel turun ke jalan di Tel Aviv, pada Sabtu (9/8/2025), menuntut pemerintah untuk segera menghentikan operasi militer yang berlangsung di Jalur Gaza. Aksi solidaritas ini digelar sehari setelah keputusan kabinet keamanan tentang rencana merebut Kota Gaza diumumkan.

Demonstrasi ini dipenuhi dengan spanduk dan poster yang menyerukan penghentian perang, serta foto-foto 49 warga Israel yang masih ditahan oleh kelompok Hamas. Di antara mereka, ada keluarga dari korban yang kehilangan nyawa akibat serangan militer Israel sendiri.

Desakan dari Rakyat dan Realitas di Lapangan

Salah satu peserta demonstrasi, Shahar Mor Zahiro, tidak dapat menahan emosinya saat berbicara di hadapan massa. Ia kehilangan keluarganya di Gaza dan mengirimkan pesan tegas kepada pemimpin negara, “Jika Anda menyerbu Gaza dan para sandera terbunuh, kami akan mengejar Anda ke mana pun,” ungkapnya dengan nada bergetar, seperti dilaporkan oleh media setempat.

Rencana penyerbuan Kota Gaza yang disetujui pada Jumat (8/8) mendapatkan banyak kritik, tidak hanya dari negara-negara Arab dan komunitas internasional, tetapi juga dari kalangan masyarakat Barat. Sejak dimulainya konflik di Gaza pada Oktober 2023, pemerintah Israel menghadapi tekanan publik yang semakin meningkat untuk menghentikan perang yang berkepanjangan ini.

Penderitaan di Gaza dan Dampak Konflik yang Menghancurkan

Menurut data terbaru, lebih dari 61 ribu warga Gaza telah kehilangan nyawa akibat operasi militer yang terus berlangsung. Penderitaan masyarakat sipil semakin memburuk, ditambah dengan blokade dan serangan udara yang tidak kunjung reda. Hal ini menambah kompleksitas masalah kemanusiaan di kawasan tersebut.

Masalah ini tidak berhenti di sana. Masyarakat internasional semakin bersuara. Penilaian terhadap pemimpin negara dan kebijakan yang diambil harus dilihat melalui kacamata kemanusiaan. Ketidakstabilan yang terus berlanjut hanya akan memperburuk situasi dan membuat masyarakat sipil, yang seharusnya dilindungi, semakin terpinggirkan.

Previous Post

BUMN Pangan Harus Mandiri Tanpa Campur Tangan Oknum Tertentu

Next Post

Pecat Bupati Sudewo atau Gerindra Dapat Boikot

Kategori

  • Aceh
  • Edukasi
  • Ekonomi
  • Internasional
  • Nasional

TrendingTopic

627 Warga Iran Tewas akibat Agresi Israel, Ribuan Juga Terluka

627 Warga Iran Tewas akibat Agresi Israel, Ribuan Juga Terluka

Perempuan Sebagai Tulang Punggung Ekonomi di Setiap Daerah

Perempuan Sebagai Tulang Punggung Ekonomi di Setiap Daerah

Pengoperasian Pesawat dan Bandara PGE di Aceh Utara Resmi Dimulai oleh Mualem

Investor XRP Memilih Penambangan Awan Miner Saat Pengembalian Bulanan Mencapai 4.777 Dolar

Tinjauan Bupati Aceh Besar terhadap Puskesmas di Pulau Nasi

Tinjauan Bupati Aceh Besar terhadap Puskesmas di Pulau Nasi

Sidebar

Sinyalberita.com

Hak Cipta © 2025 www.sinyalberita.com – Semua hak dilindungi undang-undang.

Menu Utama

  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer

Ikuti Media Social

No Result
View All Result
  • Home
  • Aceh
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Edukasi

Hak Cipta © 2025 www.sinyalberita.com – Semua hak dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In