BANDA ACEH – Kapolda Aceh, Brigjen Marzuki Ali Basyah, mengambil langkah proaktif dengan terjun langsung ke lokasi aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRA, Banda Aceh, pada Senin, 1 September 2025. Kehadirannya tidak hanya untuk memastikan keamanan, tetapi juga untuk memberikan dukungan kepada aparat yang bertugas di lapangan.
Sejak pagi hari, ratusan personel gabungan dari kepolisian, TNI, dan pemerintah daerah sudah bersiaga dengan penuh disiplin, menjaga agar aksi tersebut berlangsung aman.
Peran Kepolisian dalam Unjuk Rasa
Kapolda Aceh memanfaatkan kesempatan itu untuk berinteraksi dengan anggota kepolisian, memberikan arahan yang menekankan pentingnya pendekatan humanis dan persuasif selama menjaga ketertiban. Pesan yang diungkapkannya berfokus pada keselamatan dan ketertiban masyarakat.
“Terima kasih atas dedikasi dan kesabaran seluruh anggota di lapangan. Tugas kita bukan hanya mengamankan, tetapi juga menciptakan suasana damai yang kondusif,” jelas Marzuki. Keterlibatan langsung Kapolda dalam aksi tersebut menunjukkan pendekatan kepemimpinan yang lebih dekat dengan anggota, membuat mereka merasa lebih dihargai.
Solidaritas Antara Pimpinan dan Anggota
Dalam suasana kebersamaan, Kapolda tidak segan untuk duduk dan berbagi waktu dengan personel yang hadir, bahkan menyempatkan diri untuk makan siang sederhana bersama mereka. Momen itu menjadi simbol solidaritas dan kebersamaan yang penting dalam membangun hubungan positif antara pimpinan dan anggota.
Kehangatan interaksi ini tentu saja meningkatkan semangat dan motivasi anggota yang telah bekerja keras selama berjam-jam. “Dengan kebersamaan seperti ini, kita semua semakin kuat. Semoga apa yang kita lakukan hari ini membawa kebaikan untuk masyarakat,” tuturnya menandaskan pentingnya kolaborasi dalam tugas pelayanan publik.
Kapolda juga menekankan pentingnya proses pengamanan yang mengikuti prosedur yang telah ditetapkan, sembari tetap menghormati hak masyarakat untuk menyampaikan aspirasi. Harapannya, aksi unjuk rasa dapat berlangsung dengan tertib, damai, dan tanpa menimbulkan kerugian bagi siapapun.
Kehadiran Kapolda Aceh di tengah-tengah personel, berfungsi sebagai pengingat akan esensi kepemimpinan, yang tak lain adalah hadir bersama, mendengarkan, dan memberi contoh yang baik. Semangat humanis dalam kepemimpinan ini diharapkan dapat menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.