MEDAN – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi peserta didik baru tahun ajaran 2025/2026 di SMA Negeri 2 Medan dilaksanakan dengan penuh semangat kebersamaan dan inklusi. Pada hari ketiga MPLS, senin 14 Juli 2025 kegiatan diisi dengan upacara bendera perdana serta penampilan kreasi ekskul.
Upacara bendera perdana di tahun ajaran baru ini diikuti seluruh siswa baru dan dihadiri oleh seluruh jajaran guru, termasuk Kepala SMAN 2 Medan Drs. Marsito, yang juga bertindak sebagai Pembina Upacara, serta Ketua Komite Sekolah, Rianto, SH, MH, dan orang tua murid kelas X tahun ajaran 2025/2026.
Kehadiran para pemimpin sekolah, komite sekolah dan orang tua murid memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan MPLS dan semangat dalam menyambut siswa baru, menandakan sinergi yang kuat dalam membangun lingkungan belajar yang positif.
Pengalaman Penuh Makna di Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
Setelah upacara pembukaan, acara dilanjutkan dengan dialog interaktif dan display berbagai penampilan kreasi dari ekstrakurikuler (ekskul) yang ada di sekolah. Salah satu penampilan yang menarik perhatian adalah dari Ekskul Sispala Pencinta Alam Lingkungan Hidup (PALH) SMA Negeri 2 Medan. Mereka menampilkan teatrikal yang menekankan pentingnya menjaga lingkungan, sekaligus menunjukkan keterampilan mendaki dan rappelling.
Dalam sebuah narasi, mereka mengajak siswa baru untuk bergabung di ekskul PALH dengan semangat kolaborasi dalam menjaga alam. Momen ini tidak hanya memberi informasi, tapi juga menginspirasi siswa untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan yang merangsang kesadaran lingkungan.
Strategi MPLS yang Efektif untuk Siswa Baru
Kepala SMAN 2 Medan, Drs. Marsito, menyatakan bahwa MPLS lebih dari sekadar seremonial penyambutan siswa baru. Ini adalah kesempatan emas untuk membangun relasi antar siswa, mengenal lingkungan sekolah, serta menanamkan nilai-nilai positif yang akan menjadi fondasi mereka selama di sekolah menengah atas.
Selain pengalaman praktis, MPLS juga dirancang sebagai proses adaptasi psikologis siswa yang beralih dari jenjang sebelumnya ke dunia sekolah menengah atas. Drs. Marsito menekankan pentingnya kemandirian, tanggung jawab, dan integritas yang lebih tinggi selama periode transisi ini. Rangkaian kegiatan MPLS yang disusun mencakup berbagai materi seperti pengenalan visi-misi sekolah, tata tertib, budaya positif, organisasi siswa (OSIS dan MPK), serta kegiatan ekstrakurikuler yang menarik.
Di akhir kegiatan, siswa baru tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga motivasi melalui sesi motivasi dan kegiatan outbond yang dirancang khusus untuk meningkatkan keterlibatan dan kebersamaan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa setiap siswa merasa diterima dan bersatu dalam lingkungan baru mereka, menciptakan ikatan yang akan bertahan selama masa pendidikan mereka.