• Hubungi Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Rabu, Agustus 13, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Sinyalberita.com
  • Home
  • Aceh
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Home
  • Aceh
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Edukasi
No Result
View All Result
Sinyalberita.com
No Result
View All Result
Home Aceh

Tiga BEM USK Ungkap Kegagalan Pemanfaatan Dana Otsus

Pengoperasian Pesawat dan Bandara PGE di Aceh Utara Resmi Dimulai oleh Mualem

BANDA ACEH – Tiga Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari Fakultas Hukum, Ekonomi dan Bisnis, serta Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala (USK) menyampaikan kritik tajam terhadap kondisi kemiskinan di Aceh yang masih menempati peringkat pertama sebagai provinsi termiskin di Sumatera.

Sorotan itu diarahkan khusus kepada pengelolaan Dana Otonomi Khusus (Otsus) yang telah digelontorkan dalam jumlah triliunan rupiah selama lebih dari satu dekade terakhir, namun belum menunjukkan dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat.

Ketua BEM Fakultas Hukum USK, Annas Maulana, menilai Pemerintah Aceh gagal menjadikan kesejahteraan rakyat sebagai prioritas utama.

“Dana Otsus itu tujuan utamanya untuk mendorong jalannya perekonomian masyarakat agar bisa tercipta masyarakat Aceh yang sejahtera. Namun nyatanya, kesejahteraan rakyat Aceh justru diletakkan sebagai tujuan akhir oleh Pemda Aceh,” tegasnya.

Pernyataan tersebut menggarisbawahi ironi dari realitas pembangunan dan ekonomi Aceh saat ini. Meski dana yang dialokasikan melalui skema Otsus tergolong sangat besar, angka kemiskinan dan pengangguran di Aceh tetap tinggi. Data terakhir menunjukkan bahwa Aceh kini menjadi provinsi dengan jumlah penduduk miskin terbesar di Sumatera.

Senada dengan itu, Afwan Aulia selaku Ketua BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis USK menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur yang menggunakan dana Otsus belum sepenuhnya tepat sasaran dan tidak direncanakan berbasis data.

“Kami berharap pembangunan infrastruktur dipusatkan pada sektor pendidikan. Setidaknya, jika rakyat Aceh masih banyak yang miskin, mereka tetap memiliki akses pada pendidikan yang layak,” ujarnya.

Afwan juga menegaskan bahwa pendidikan adalah kunci jangka panjang untuk mengangkat taraf hidup masyarakat dan mengentaskan kemiskinan secara berkelanjutan. Kegagalan dalam menempatkan pendidikan sebagai prioritas pembangunan menjadi salah satu penyebab stagnasi ekonomi yang dialami Aceh.

Sementara itu, Ketua BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USK, Nabiel Azzam, mengkritik ketimpangan geografis dalam pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Aceh.

Previous Post

Partai Demokrat Dituduh Sebagai Aktor Intelektual Isu Ijazah Palsu Jokowi Menurut Roy Suryo

Next Post

Titik Balik Kreativitas Ekonomi Lokal dan Pariwisata Ramah Syariah

Kategori

  • Aceh
  • Edukasi
  • Ekonomi
  • Internasional
  • Nasional

TrendingTopic

Takziah Fadhlullah ke Rumah Duka Guru Senior Dayah Jeumala Amal

Takziah Fadhlullah ke Rumah Duka Guru Senior Dayah Jeumala Amal

Pengoperasian Pesawat dan Bandara PGE di Aceh Utara Resmi Dimulai oleh Mualem

Bentrokan Thailand Kamboja Meningkat, 100672 Orang Terpaksa Mengungsi

Efisiensi Meningkatkan PHK di Sektor Perhotelan

Israel Serang Gereja Katolik di Gaza, Empat Luka Parah Termasuk Pastor Paroki

Pengoperasian Pesawat dan Bandara PGE di Aceh Utara Resmi Dimulai oleh Mualem

Koper Misterius WNA Filipina Ditemukan di Pasar Minggu Berisi Senjata dan Granat

Sidebar

Sinyalberita.com

Hak Cipta © 2025 www.sinyalberita.com – Semua hak dilindungi undang-undang.

Menu Utama

  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer

Ikuti Media Social

No Result
View All Result
  • Home
  • Aceh
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Edukasi

Hak Cipta © 2025 www.sinyalberita.com – Semua hak dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In