BANDA ACEH – Wali Nanggroe Aceh, Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, baru-baru ini melakukan peninjauan terhadap pelaksanaan pendidikan dayah di kawasan Sabang. Kunjungan kerja yang telah dimulai sejak Rabu lalu ini, menghadirkan kesempatan bagi Wali Nanggroe untuk berinteraksi langsung dengan pengurus Dayah Istiqamatuddin Darul Wa’di.
Kehadiran Wali Nanggroe yang disambut oleh Pimpinan Dayah, Abi Bardi Akarta, dan Wakil Pimpinan, Abi Kamaruzzaman, pada Kamis, 7 Agustus 2025, menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pengembangan pendidikan Islam di Aceh.
Pentingnya Pendidikan Islam di Sabang
Kunjungan ini tidak hanya sekadar seremonial, melainkan mencerminkan tanggung jawab moral dan perhatian terhadap penguatan syariat Islam serta pendidikan dayah. Dalam sambutan Wali Nanggroe, beliau menggarisbawahi bahwa pendidikan dayah harus mendapat perhatian serius, terutama di wilayah strategis seperti Sabang.
Sebuah statistik menunjukkan bahwa dayah dapat berperan sebagai benteng moral dan tempat pendidikan yang berkualitas. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mendapatkan pendidikan di dayah memiliki potensi untuk lebih kritis dan beretika. Menyaksikan perkembangan ini, Wali Nanggroe menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Sabang atas kerjasama yang telah terjalin.
Strategi Penguatan Pendidikan Dayah
Wali Kota Sabang, Zulkifli H. Adam, juga menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat pendidikan berbasis dayah. Beliau menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah dan dayah dalam menciptakan sistem pendidikan yang relevan dan berdaya saing.
Kunjungan Wali Nanggroe diiringi dengan prosesi adat peusijuek, yang menunjukkan penghormatan terhadap kebudayaan setempat. Hal ini tidak hanya memberikan motivasi bagi pengurus dayah tetapi juga membangun hubungan baik dengan masyarakat. Dalam konteks kesehatan, Budiarto yang hadir dalam kegiatan ini, menghadirkan isu penting berkaitan dengan kesehatan di lingkungan dayah, seperti meningkatnya kasus skabies.
Dalam hal ini, kendala distribusi vaksin dari Kementerian Kesehatan menjadi tantangan tersendiri, padahal vaksin tersebut sudah tersedia. Dengan kolaborasi yang baik, pemerintah dan dayah diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang sehat bagi para santri dan pengurus.
Secara keseluruhan, kunjungan ini menciptakan momen penting untuk membahas masa depan pendidikan dayah di Sabang dan penguatan syariat Islam sebagai bagian dari identitas Aceh yang kaya akan tradisi dan nilai-nilai luhur.