Kebanggaan yang datang dari Tanah Rencong patut diperhatikan. Seorang putra Aceh Besar, Ustadz Takdir Feriza Hasan, SPd.I, berhasil meraih penghargaan bergengsi sebagai Qari Terbaik Asia Tenggara 2025, membawa nama Aceh dan Indonesia ke pentas internasional.
Penghargaan ini akan diberikan dalam acara International Forum for the Authentication of Quranic Ijazah and Honoring ASEAN Quran Reciters, yang diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 27 Agustus 2025. Prestasi ini tentunya tidak datang begitu saja, melainkan hasil dari kerja keras dan dedikasi tanpa henti.
Prestasi Mengagumkan dari Seorang Qari Muda
Sejak kecil, Ustadz Takdir Feriza telah menunjukkan kecintaan dan bakat luar biasa dalam pembacaan Al-Qur’an. Bergelut dalam dunia tilawah, ia bahkan mulai belajar secara intensif sejak duduk di bangku kelas 3 SD. Dari situ, perjalanan karirnya di bidang tilawah dimulai, mengikuti berbagai ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) di tingkat lokal hingga nasional.
Di antara prestasi yang menonjol adalah Juara 1 MTQ Internasional Dunia Melayu di Malaysia pada tahun 2013 dan Juara 1 MTQ Internasional Tilawah di Istanbul pada tahun 2015. Prestasi tersebut membantu mengangkat namanya sebagai salah satu qari internasional yang diakui, serta menjadi simbol perwakilan Aceh di tingkat global. Data menunjukkan, prestasi di kategori tilawah sering kali menjadi penciri sikap keagamaan dan dedikasi seseorang terhadap ajaran agama.
Kontribusi dan Inspirasi bagi Generasi Muda
Keberhasilan Ustadz Takdir Feriza tidak hanya berhenti pada penghargaan. Ia juga diundang untuk tampil di berbagai acara penting di Turki, termasuk sebagai imam di Hagia Sophia dan mengisi acara di Istana Kepresidenan Turki. Kehadirannya dalam berbagai acara tersebut tidak hanya memperkuat hubungan antarnegara, tetapi juga menunjukkan komitmen Indonesia dalam mempromosikan nilai-nilai Al-Qur’an secara global.
Penghargaan sebagai Qari Terbaik Asia Tenggara diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda, mendorong mereka untuk tetap menjaga tradisi tilawah dan mengembangkan bakat. Hal ini penting agar generasi penerus dapat terus mengharumkan nama bangsa di pentas internasional. Tingginya minat terhadap tilawah Al-Qur’an di kalangan generasi muda dapat membantu memperkuat posisi Aceh sebagai pusat pengembangan Al-Qur’an di Asia Tenggara.
Selain itu, keberhasilan ini menggarisbawahi pentingnya pengembangan bakat di bidang keagamaan dan seni budaya. Dengan adanya tokoh inspiratif seperti Ustadz Takdir, diharapkan minat masyarakat, terutama anak muda, terhadap tilawah bisa terus meningkat. Melalui dan dengan mencintai Al-Qur’an, mereka tidak hanya dapat memperdalam ilmu agama tetapi juga membawa kebanggaan bagi daerah dan negara.